T Nugroho Angkasa,S.Pd,
Guru Bahasa Inggris di PKBM Angon
Koran SINDO, Sunday,
27 November 2011
Kepulauan Nusantara dikelilingi air. Lalu di bawah perairan
tersebut, jauh di dasar laut,terdapat rings of fire.Patahan kerak bumi yang
senantiasa beringsut dinamis ini menyebabkan gempa tektonik dan aktivitas
vulkanik di seluruh Indonesia .
Air dan api merupakan 2 unsur alam yang saling bertentangan.
Dan kita semua hidup di tengah dominasi kedua elemen tersebut (halaman 49).
Begitulah pengamatan jeli Anand Krishna yang diungkap dalam buku ini.Penulis
140 buku tersebut memaparkan kenapa manusia Indonesia
cenderung emosional. Memang, emosi berlebih, di satu pihak, membuat kita
berpotensi menjadi seniman kelas dunia.
Menurutnya, bila penulis kita menguasai bahasa Inggris
dengan baik, kita dapat berdiri sejajar dengan sastrawan dari India
dan Pakistan
sehingga karya tulis kita bisa dibaca di negeri manca. Di sisi lain, pengaruh
unsur air dan api membuat kita cepat tersinggung. Ketika ingin marah, elemen
api terkalahkan oleh anasir air, tak jadi marah. Namun, luapan amarah tersebut
masih terpendam di dalam diri.
Akibatnya, setiap sekian tahun, kita menjadi beringas dan
melampiaskannya secara kolektif. Istilah “amuk” hanya ditemukan dalam kamus
bahasa Indonesia .
Kadang bangsa ini gontokgontokan karena alasan PKI (1965). Selanjutnya karena
berbeda suku, agama, ras, antargolongan (SARA) (1998) dst. Bila ditelisik
secara mendalam, akarnya ialah benturan elemen air dan api tadi.Para leluhur
kita menyadari kondisi geografis dan suasana batin ini.
Oleh sebab itu, mereka menganjurkan gotong-royong sebagai
laku hidup sehingga secara konstruktif, kita dapat menyalurkan energi hasil
friksi kedua unsur tersebut untuk mencapai tujuan bersama.Senada dengan
definisi Paul Martin Taylor, “Gotong royong is cooperation among many people to
attain a shared goal.” Sejak usia dini anak-anak mesti dididik untuk hidup
berdampingan dalam keberagaman.
Di pinggiran Kota Yogyakarta terdapat Sanggar Anak Alam.
Pendirinya Dra Nadloh AS Sariroh. Beliau masih kerabat dekat Cak Nun. Di
sekolah alam tersebut, sejak masih playgroup anakanak sudah diajari
multikulturalme alias saling apresiasi kemajemukan. Tentu cara penyampaiannya
disesuaikan dengan usia mereka. Misal lewat media dongeng dan story telling
agar lebih menarik sekaligus mengena pesannya.
Buku ini semula berupa catatan doktoral untuk meraih Ph.D.
Anand meraih gelar dalam bidang comparative religions (perbandingan agamaagama)
dari Univeristy of Sedona (USA) pada 2011. Judul asli disertasinya adalah
“Transpersonal Way of Action”. Isinya terinspirasi oleh ajaran Sheikh Baba, Sri
Sathya Sai Baba, Maharishi Mahesh Yogi, J Krishnamurti, Anthony de Melo,
Maulana Wahiduddin Khan, Gus Dur,dll.
Selain itu,pendiri Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan
PBB) ini menjadikan tulisan Rumi, Blavatsky, Ramakrishna,Vivekanada,Yogananda,
Ranggawarsita, dan Mangkunegara IV sebagai referensi (halaman 57). Pada Hari
Kesukarelawanan Sedunia (International Volunteer Day) 5 Desember 2008,Ban
Ki-moon menyatakan bahwa semangat kesukarelawanan atau altruisme-lah yang bisa
menyelamatkan dunia kita.
Sekjen PBB tersebut menandaskan, “Kita membutuhkan orang
yang dapat melayani masyarakat tanpa memikirkan keuntungan bagi dirinya
sendiri.” (Sumber: www.inis.unvienna.org/unis/pr essrels/2008/unissgsm087.html)
Dalam buku ini istilah ilmiah untuk semangat berkarya tanpa pamrih (karma yoga)
di atas ialah transpersonal (halaman 84). Cabang psikologi ini pertama kali dipopulerkan oleh filsuf William James
pada 1905–1906. Namun, setelah itu sempat terlupakan.
Baru pada 1969
mulai diperkenalkan kembali oleh psikolog kondang Abraham Maslow. Terobosan
Maslow memberi warna baru pada ranah psikologi. Para psikolog mulai beralih
dari ego-centered menuju egotrancendent (halaman 86).Tokohnya ialah filsuf
modern Ken Wilber.Menurut Wilber,manusia bukanlah fisik, pikiran, emosi,roh
atau jiwa saja.Ia adalah suatu keutuhan yang terdiri atas seluruh lapisan
kesadaran itu. Di Indonesia,praktisi transpersonal yang terkenal ialah Hendro
Prabowo, S.Psi, M.Si, dan Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med Sc, Ph.D.
Keduanya mengajar
di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (UGM),Yogyakarta. Buku Karma
Yoga bagi Orang Modern, Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru ini memberi
nuansa spiritual.Apa pun yang kita lakukan, pikirkan juga untuk kepentingan
orang lain. Entah itu di lokus keluarga, tempat kerja, lingkungan sosial atau
masyarakat luas. Sebab berkarya dengan semangat transpersonal merupakan esensi
ajaran agama dan kepercayaan manusia di seluruh dunia.
Sepakat dengan
pendapat Michael Bernard Beckwith, tokoh new thought dan pendiri Agape
Interenational Spiritual Center,“Yang penting adalah menciptakan suatu sistem
di mana manusia tidak lagi bekerja untuk uang atau kepentingan dirinya saja,
tetapi untuk membantu planet ini bersama seluruh penghuninya memasuki tahap
evolusi selanjutnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar